Bab 278
Antara Dendam dan Penyesalan
Bab 278
Di tengah suara yang berisik di sekitarnya, Selena tentu bisa membedakan suara Maisha dan Harvey.
Dia merasa cukup ironis, keluarganya mengharapkan kematiannya, sementara pria yang amat membencinya rela mati untuknya.
Mau berharap apa lagi pada keluarga seperti ini?
Dulu dia selalu duduk di depan pintu sembari menatap jalan yang dilalui Maisha saat meninggalkannya.
waktu sedang bertengkar dengan Harvey pun dia juga melakukan hal yang sama.
Memanaskan makanan yang sudah dingin, duduk di tangga depan pintu, dan terus menunggu.
Melihat bunga dan tanaman di halaman dari musim ke musim.
Pada akhirnya, orang yang dia tunggu tak kunjung datang.
Hidupnya ini seperti sebuah lelucon,
Setelah menyeringai, Selena mengatakan dengan tegas,
âNyonya Maisha, aku nggak sudi kamu hidup di kehidupan selanjutnya, sekalipun ada reinkarnasi, aku cuma ingin hidup tanpa bertemu denganmu selamanya!â
âSelena, Ibu terpaksa, Ibu benarâbenar nggak punya pilihan lain ⦠â
Maisha menangis, dia juga tidak mau seperti ini, tetapi dia begitu mencintai Calvin hingga tidak ingin membuat Calvin kehilangan putri semata wayangnya.
Setelah dulu mengalami keguguran, dia tidak bisa hamil. Kalau kini Agatha meninggal, tidak akan ada penerus keluarga Wilson.
Apapun caranya, dia tidak akan membiarkan Agatha mati.
Sekalipun dia harus mengorbankan darah dagingnya sendiri.
âHarvey, sudah cukup aku melalui hariâhari seperti ini. Hutangmu sangat banyak padaku, kamu nggak bisa melunasinya hanya dengan satu nyawa ini,â lanjut Selena mengabaikan perkataan Maisha.
âIngat, dialah yang membunuhku! Setelah aku mati, carilah dia untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya,â ucapnya tersenyum.
Merasa ada yang aneh, Harvey bertanya, âSeli, kamu mau ngapain? Jangan anehâaneh.â
Dalam keadaan mata terpejam, Selena dapat mendengar suara air laut yang menerpa kapal dan sedikit suara burung camar dari kejauhan.
Itu adalah aroma kebebasan.
Di tempat yang tidak terlihat oleh kamera, Selena diamâdiam memotong tali dengan pisau yang disembunyikan di belakangnya.
Saat tall itu hampir terputus, dia tersenyum pada Harvey, âTerima kasih karena kali ini kamu nggak meninggalkanku, tapi semuanya sudah terlambat,â ujarnya.
âNyonya Maisha, kamu sudah melahirkan dan membesarkanku, aku akan mengembalikan nyawaku ini padamu. Dalam kehidupan ini, kita berdua setimpal,â jelasnya dengan santai.
Selesai bicara, di tengah seruan semua orang, tali yang terikat di pinggangnya tibaâtiba terputus.
Tubuh Selena langsung jatuh ke laut, dan air laut memercik ke manaâmana
âSeli!â teriak Harvey, tetapi dia hanya bisa menyentuh layar yang dingin. (1
Kejadian ini pun menjadi viral.
Bunga sakura yang berguguran, bercampur dengan darah di dada Harvey, menciptakan sebuah alunan
yang sempurna.
Dengan mata memerah, Harvey meninju layar itu.
Maisha termangu, tidak disangka Selena akan membuat keputusan seperti ini di saatâsaat terakhir.
Namun Selena juga memiliki rencana sendiri, selama ini Harvey tidak berani âmenyentuhâ kematian Lanny.
Sementara dirinya mencoba menyelidiki dan menghadapi kendala beberapa kali. Dia mempertaruhkan hidupnya, bertaruh bahwa Harvey masih mencintainya.
Asal dia mati, Harvey akan mencari kebenaran dengan segala cara.
Sebelum jatuh ke laut, Selena tersenyum tipis, âHarvey, kebenaran itu aku serahkan padamu,â batinnya.
Tempat kejadian itu pun menjadi sunyi, orangâorang kebingungan entah harus berkomentar apa.
Sementara itu, Chandra bergegas menghampiri Harvey dan berbisik, âKami sudah menemukannya, di
pabrik yang terbengkalai.â
Namun Harvey tampak muram, seakan tidak bisa menerima kenyataan ini.
Dengan perlahan, dia mendongak menatap Chandra dengan mata memerah, âSeli sudah meninggal,â
ucapnya gemetaran.