Bab 337
Antara Dendam dan Penyesalan
Bab 337
Kemudian, wanita itu menyerahkan tabung sampel yang dia pegang kepada Calvin sambil berkata,â Tuan Calvin, silakan suruh orang untuk memeriksa apakah ada kecocokan pada sampel ini atau nggak.â
Calvin pun menghela napas dengan lega, sorot matanya terlihat jauh lebih berbinar. âTerima kasih atas
bantuanmu.â
Setelah itu, Calvin menyerahkan tabung sampel itu kepada seorang pengawal sambil berkata, âSegera periksa dan beritahukan hasilnya kepadaku.â
âSiap. Tuan.â
âJaga Selena baikâbaik, jangan sampai dia kenapaâkenapa.â
âSiap. Tuan.â
Setelah memerintahkan pengawalnya, Calvin pun menatap dokter di sampingnya. âDokter Harley, kalau sumsum tulangnya terbukti cocok, berarti operasinyaâ¦â
âTenang saja, Tuan Calvin, serahkan padaku. Kondisi Nyonya Maisha nggak bisa diulurâulur lagi, jadi aku akan memeriksa kondisi praâoperasi gadis ini dulu. Aku akan berusaha menyelesaikan pemeriksaannya secepat mungkin sehingga operasi bisa segera dilaksanakan.â
âBaiklah, terima kasih, Dokter Harley.â
âMaaf, tapi apa semua pengawal ini bisa pergi dulu?â
Calvin melirik Selena yang tidak sadarkan diri. Karena dia berpikri Selena tidak akan bisa kabur, jadi dia langsung menjawab, âBoleh.â
Pada akhirnya, yang tersisa di dalam kamar itu hanyalah si dokter dan asistennya. Dokter Harley pun melirik Dakota yang berada di sampingnya sambil berkata, âKeluarlah, jaga pintu.
âBaik.â
Setelah itu, Dokter Harley menyuntikkan obat ke tangan Selena. Selena sontak terbangun, pandangannya perlahanâlahan melihat sesuatu berwarna putih.
Selena belum begitu fokus karena baru saja siuman, efek obat juga masih membuat kepalanya terasa
agak pusing.
Beberapa saat kemudian, barulah dia menyadari siapa yang ada di dekatnya. Dia langsung menggeram dengan marah, âKamu!â
Selena pun menyadari bahwa ternyata kedua kaki dan tangannya diikat dengan rantai besi. Selena menatap dokter wanita itu dengan marah.
Dia sama sekali tidak mengira akan tertangkap setelah sekian lama bersembunyi.
+15 BONUS
âKamu siapa, sih? Memangnya ada dendam apa di antara kita? Kenapa kamu selalu saja mengincar nyawaku? Kamu bahkan melibatkan orang yang nggak ada sangkutâpautnya!â
âKehadiranmu di dunia ini saja sudah merupakan suatu kesalahan,â jawab wanita itu sambil tersenyum
dengan dingin.
Kali ini, wanita itu tidak menggunakan alat pengubah suara. Ternyata, suara yang keluar dari alat sedikit
lebih rendah dari suara aslinya.
Meskipun begitu, suara wanita itu tetap terdengar diliputi perasaan senang.
âNggak usah menyalahkanku, kamu memang sudah sepatutnya mati.â
Dia mengelus wajah Selena sambil melanjutkan, âCoba lihat wajah yang cantik ini. Kecantikan Agatha saja nggak sampai seperseratus dari kecantikanmu. Janganâjangan rupamu ini yang menyebabkannya begitu menyukaimu?â
Selena bisa merasakan ada yang dingin menyentuh wajahnya. Dia pun menurunkan arah
pandangannya. Ternyata ada sebilah pisau yang terjepit di antara jemari wanita itu. Bulu kuduk Selena langsung berdiri.
âMau apa kamu?â
âAku mau apa, yaâ¦
Wanita itu terkekeh pelan, lalu berbisik di telinga Selena dengan nada kejam, âKiraâkira dia bakal sedih nggak ya kalau melihat wajahmu terluka?â
Angin yang berembus masuk dari celah jendela yang tidak tertutup rapat pun membuat bulu kuduk di sekujur tubuh Selena meremang.
Akan tetapi, Selena tidak mau menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia berbalik menatap wanita itu dengan dingin. âApa kamu pelaku di balik semua kejadian yang menimpa Keluarga Bennett?â
âBenar sekali.â
âKamu juga yang membunuh Jane?â
âLebih tepatnya, kamu yang memancing amarahnya. Aku sih cuma sekadar menambahkan minyak ke dalam api. Dia seharusnya berterima kasih padaku.â
Begitu mendengar jawaban wanita itu, tangan Selena pun langsung terkepal dengan erat. Wanita ini benarâbenar tidak punya hati!
âKamu juga yang menyuruh orang mengganti hasil pemeriksaan kesehatanku?â
âIya.â
+15 BONUS
âKenapa?â
âKamu masih belum mengerti juga? Bisaâbisanya orang sepertimu mendapatkan cintanya? Aku ingin lihat bagaimana dia akan mencampakkanmu!â
âItu sebabnya kamu nggak seganâsegan membunuh Lanny dan menjadikannya awal dari semua ini? Lanny kan nggak bersalah! Kenapa kamu seenaknya saja menentukan akhir hidupnya?â
Wanita itu pun tertawa dengan dingin. âAduh, kamu kebanyakan bicara. Sudahlah, aku berubah pikiran.â
Wanita itu menyimpan kembali pisaunya, lalu mengeluarkan suntikan yang sudah dia siapkan sambil berkata, âSelena, ini adalah racun baru yang dikembangkan. Racun ini bisa membunuh hanya dengan dosis satu mililiter. Tenang saja, kematianmu nggak akan menyakitkan. Nyawamu akan meregang dalam waktu kurang dari 30 detik.â
Wanita itu duduk di atas kasur dengan sombong, ibu jarinya mendorong jarum suntik. Dia menatap Selena dengan tatapan tidak berbelas kasihan sambil berkata, âAku sudah bosan bermain permainan ini, Tadi kuakhiri saja.â