Bab 474
Antara Dendam dan Penyesalan
Bab 474
Alex juga bingung. Bukankah ini pemeriksaan pra operasi, ya? Bagaimana bisa jadi
seperti ini?
âKenapa kalian memukulnya?â
Para perawat di sekitar langsung ketakutan. Hubungan antara dokter dan pasien
sudah cukup riskan. Namun, Kak Qiara malah terlibat perkelahian hari ini!
Meskipun lawannya adalah simpanan Harvey, tetapi dia masih bagian dari keluarga
Irwin!
Kalau benarâbenar mau diusut, kataâkata Kak Qiara tadi sudah lebih dari cukup
untuk mempersulit masalah ini meski tanpa melibatkan perkelahian.
Qiara belum menyadari betapa seriusnya masalah ini. Pikirnya, tidak ada satu pun
pria yang terima bila wanitanya berselingkuh. Mungkin Harvey sangat membenci
Selena dan akan berbalik memujinya.
âApa aku salah jika ingin memberi pelajaran pada wanita muda ini? Saat masih
muda saja, dia sudah nggak bisa jaga diri. Entah hal memalukan apa lagi yang akan
dia lakukan di masa depan. Bilang pada Tuan Harvey, nggak perlu khawatir. Aku
akan memberinya pelajaran,â jelas Qiara penuh percaya diri.
Alex terperanjat mendengarnya dan bertanya, âApa katamu?â
âKubilang, wanita seperti dia sangat mudah tergodaâ¦â
Sebelum ucapannya selesai, Alex sudah tegas memotongnya, âAda apa denganmu?
Kuminta kamu untuk mengoperasi Nyonya dengan hatiâhati. Kenapa kamu malah buat masalah? Pikirmu memang kamu ini siapa? Beraninya menghina nyonya kami, bahkan sampai memukulnya! Kuperingatkan kamu, masalah ini nggak akan selesai
begitu saja.â
âNyonya? Siapa yang kamu panggil Nyonya?â Nada suara Qiara sudah berubah.
Alex yang masih emosi sudah tak memedulikan volume suaranya lagi, dia langsung
menjawab, âNyonya siapa? Apa ada orang lain di sini?â
+15 BONUS
âTapi, bukankah Tuan Harvey akan segera menikah dengan Nona Agatha?â tanya
Qiara hatiâhati.
Selena yang sedari tadi diam, kini mulai bicara sambil terisakâisak, âAku mantan
istri Harvey.â
Duar!
Rasanya, otak Qiara nyaris meledak. Mantan istri katanya! Bukan selingkuhan
ataupun simpanan.
Apa yang sudah dia katakan pada Selena?
Lian ikut berkata dengan marah, âTuan Harvey sangat menyayangi Nyonya, bahkan dia nggak berani meninggikan nada suaranya saat bicara dengan Nyonya. Tapi,
kamu malah menampar dan menghina wanitanya. Biar kuberi tahu, kamu sudah
tamat!â
Lian benarâbenar ingin menerkam dan mencabikâcabik Qiara, tetapi dia jauh lebih
mengkhawatirkan kondisi Selena saat ini.
âKamu nggak apaâapa? Ada yang sakit, nggak?â tanya Lian, merasa agak panik.
Selena mengerucutkan bibir, âSakitâ¦â
Setelah menerima kabar mengenai masalah ini, Harvey bergegas datang. Sebelum masuk, dia sudah mendengar kata âsakitâ yang diucapkan Selena.
Perlu diketahui, dulu Harvey selalu sedih tiap kali mendengar Selena bicara begitu!
Setelah masuk, Harvey melihat Selena tengah menutupi wajahnya. Penampilan pilunya membuat orang merasa terenyuh.
âAda apa ini?â
Lian dengan cepat menjawab, âTuan Harvey, Tuan datang tepat waktu. Nggak cuma menghina Nyonya dan menuduhnya sebagai simpanan, wanita ini juga memukuli Nyonya. Lihatlah hasil pukulannya di wajah Nyonya!â
Selena memang berkulit putih. Tamparan yang Qiara layangkan sekuat tenaga langsung membuat rona merah dan bengkak di wajahnya bertahan lama.
+15 BONUS
Bahkan, rambutnya berantakan dalam sekejap. Dia benarâbenar dianiaya dalam waktu singkat.
Selena tak bodoh. Kali ini, dia mengangkat kepala dan menatap Harvey dengan wajah penuh air mata.
Penampilannya tampak sangat menyedihkan, dia menangis dalam diam.
âSeliâ¦â Harvey segera masuk dan hendak menyentuh wajah Selena. Namun, wanita itu segera menghindar.
Tatapannya terlihat makin tegas. âSekalipun sangat membenciku, nggak seharusnya kamu cari orang hanya untuk merendahkanku!â
âMerendahkan? Gimana mungkin, sih? Seli, aku nggak pernah bermaksud begitu.â