Bab 536
Antara Dendam dan Penyesalan
Bab 536
Mendengar kataâkata ini, Dokter Mona yang berada di belakangnya pun panik. âNyonya, jangan buat
saya takut.â
âAku juga pernah melahirkan prematur di laut sebelumnya, rasanya sama seperti dulu.â
âNyonya, pegangan yang erat.â
Jonathan tidak berani lengah sama sekali dan buruâburu membawa Selena berenang ke tepi pantai.
Dia membawa naik Selena ke atas dengan susah payah dan mengeluarkan lampu darurat.
Seluruh tubuh Selena basah kuyup, tidak bisa dibedakan apakah itu air laut atau air ketuban. âBiar saya
periksa dulu,â kata Dokter Mona dengan suara serius.
Selain air ketuban, darah juga ikut keluar. Ekspresi di wajah Dokter Mona langsung berubah. âGawat, ketuban Nyonya beneran pecah. Ada pendarahan juga.â
Hanya pecah ketuban saja menunjukkan bayinya lahir prematur, tetapi karena dibarengi pendarahan. situasinya menjadi rumit.
Dia tidak bisa memastikan apakah darah ini berasal dari tepi selaput ketuban yang pecah sehingga
pembuluh darah kapiler ikut pecah atau bukan. Jika darah itu berasal dari bayinya, maka keadaan sudah
tidak tertolong lagi.
Perut Selena sangat sakit. Dia terengahâengah sambil menggigit bibirnya. âDokter Mona, tolong
selamatkan anakâanakku.â
Dokter Mona menatap tebing curam itu. Kemungkinannya sangat sulit untuk membawa naik seorang ibu hamil yang akan melahirkan prematur. Terlebih lagi, di atas sana juga bisa jadi musuh sudah menunggu.
Mereka mungkin masih bisa menunggu, tetapi bayinya tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Dokter Mona dengan segera mengambil keputusan. âNggak ada pilihan lain. Ayo cari tempat, saya akan membantu Nyonya melahirkan sekarang.â
Pandangan Jonathan menyapu ke sekelilingnya, hingga akhirnya dia melihat sebuah batu yang agak datar. Terdapat bagian menonjol yang dapat melindungi mereka dari angin dan hujan.
âNyonya, tahan dulu sebentar. Kita pergi ke sana untuk melahirkan bayinya.â
Segera setelah itu, Jonathan menggendong Selena dan memanjat bagian bawah batu.
Rasa sakit menyerang Selena bertubiâtubi, bahkan suara angin dan hujan di sekitarnya menjadi tidak terdengar dan suhu dingin juga tidak terasa.
Rasa sakit dari perutnya menyebar, mencabikâcabik ke seluruh tubuh. Dia bisa merasakan bayinya
makin merosot ke bawah.
+15 BONUS
Dia pernah kehilangan anak sekali. Air mata berlinang di wajahnya. Dibandingkan dengan rasa sakit, dia lebih khawatir mengulang kembali tragedi yang pernah terjadi.
Bayi yang lahir prematur dengan usia kandungan di atas tujuh bulan umumnya bisa diselamatkan, sedangkan bayi yang lahir prematur pada usia enam setengah bulan Jarang bisa selamat karena pada tahap ini, organâorgan bayi belum sepenuhnya berkembang.
Kalaupun saat ini mereka ke rumah sakit dan bayinya langsung dimasukkan dalam inkubator. kemungkinan bertahannya sangat tipis. Apalagi dalam kondisi seperti ini.
Jonathan meletakkan tubuh Selena di batu tersebut dan segera melepas jaket untuk dijadikan alas wanita itu, lalu memberikan ponselnya kepada Selena.
âNyonya, tolong cari bantuan, hubungi siapa saja. Dokter Mona, sisanya kuserahkan padamu.â
Di antara para pembunuh itu, sudah ada yang melihat bahwa Selena berhasil diselamatkan dari laut. Mereka melompat dari pagar dan turun tebing, bertekad ingin membunuh Selena.
âDor, dor!â
Di atas kepala mereka, terdengar suara tembakan tanpa henti. Untungnya, batuâbatuan tebal menjadi
penghalang yang sempurna.
Terlebih lagi, tebingnya sangat curam dan ditumbuhi lumut. Menuruninya akan sangat sulit.
Jonathan memanfaatkan waktu dengan adanya rintangan ini untuk mencari perlindungan. Saat orang- orang itu menuruni tebing, dia menembak kakiâkaki mereka.
Tempat yang memang sulit dijajaki, ditambah dengan kaki yang terluka, membuat beberapa orang tergelincir dari tebing.
Di sisi lain, Dokter Mona tengah mengatur posisi Selena dan berkata, âNyonya, jangan takut. Saya pasti akan menyelamatkan Anda.â
âJangan aku, lindungi anakâanakku saja. Tolong selamatkan mereka.â
Selena memohon dengan air mata mengalir deras sambil menelepon Harvey.
Panggilan segera diangkat. Terdengar suara ramai dari sisi Harvey.
âKalian di mana?â Suara Harvey di telepon terdengar panik.
âHarvey, ini aku.â
âSeli! Kamu kenapa? Apa kamu terluka? Jangan takut, aku sudah sampai.â
Mendengar suara lemah Selena, Harvey sangat ingin tahu kondisinya sekarang.
âAir ketubanku pecah, bayinya lahir prematur. Kalau kamu sudah naik gunung, cari pagar pembatas yang rusak. Kami ada di bawahnya. Harvey, aku⦠ah!â
+15 BONUS
Selena menahan rasa sakit di tubuhnya, lalu dengan napas yang terengahâengah dia melanjutkan, âApa pun itu caranya, kamu harus menyelamatkan anakâanak kita. Kalau aku mati, mereka harus tetap hidup!â
Recharge Prome 8000 Bonus Free
GET IT