Bab 655
Antara Dendam dan Penyesalan
Bab 655
Perkataan Selena langsung membuat Gita tidak senang dan mengeluh kepada Ellia, âBibi Ellia, lihat dia! Begitu nggak berpendidikan! Aku hanya berniat baikâ¦.â
Awalnya Ellia hanya menonton pertarungan kedua orang itu dari samping. Siapa sangka dia tibaâtiba
terseret ke dalam pertarungan tersebut.
âBerniat baik?â Ellia mendengkus. Setelah meletakkan sendok ke meja, dia mengusap mulutnya dengan
anggun.
âKenapa aku nggak merasa itu adalah niat baik? Kamu dari tadi mengataângatai keluarganya.â
Selena membelalak saat melihat Ellia. Dia tidak menyangka bahwa dirinya telah menghabiskan begitu
banyak waktu bersama Ellia, tetapi pada akhirnya Ellia malah memihak pada Selena.
âBibi Ellia, aku hanya ingin membelamu. Dia sebagai menantumu seharusnya merawatmu dengan baik,
tapi dia setiap hari bangun begitu siang. Dia sama sekali nggak menghargaimu sebagai ibu mertuanya.â
Ellia melirik ke arahnya sambil berkata, âKalau dia nggak menghargaiku, siapa yang menghargaiku?â
Mendengar ucapan itu, sikap Gita langsung menjadi maluâmalu sambil berkata, âBibi Ellia kan sudah
tahu perasaanku pada Kak Harveyâ¦â
Bersamaan dengan suara tawa kecil, tangan Ellia yang kukuâkukunya berwarna merah itu menyentuh
dagu Gita. âApa kamu tahu apa yang paling aku benci dalam hidupku?â tanya Ellia.
Ketika mata mereka saling bertatapan, Gita merasakan niat membunuh dari mata Ellia. Detik itu juga
Gita merinding karena merasakan ada bahaya.
âAkuâ¦â
Ellia melanjutkan ucapannya dengan dingin, âOrang yang paling kubenci dalam hidup ini adalah orang
yang terangâterangan menjadi pelakor.â
Kataâkata itu seperti air dingin yang menyirami tubuh Gita, membuat hatinya terasa sangat dingin.
Pada saat ini Gita baru teringat penderitaan Ellia. Sikapnya barusan seperti duri yang menusuk ke
daging Ellia.
âBibi Ellia, aku bukan orang seperti itu. Aku dan Harvey sudah kenal sejak kecil. Aku yang mengenal
Harvey terlebih dulu.â Gita mencoba menjelaskan.
+15 BONUS
Ellia menarik kembali tangannya, mengambil tisu untuk menyeka bagian yang baru saja menyentuh kulit Gita sambil berkata, âKalau aku nggak menderita pikun, seingatku Harvey nggak pernah bilang kalau dia menyukaimu. Berarti cintamu bertepuk sebelah tangan, âkan?â
âTapi, Bibi Ellia, aku benarâbenar menyukai Kak Harvey. Wanita ini nggak pantas untuk Kak Harvey, Dia nggak memiliki latar belakang apa pun, bahkan nggak lulus kuliah. Selain wajahnya ini, nggak ada yang istimewa darinya. Kalau Kak Harvey cerai dengannya, lalu menikahi aku. Keluarga kita akan semakin kuat dan pasti lebih cocok.â
âSuka? Hal yang paling nggak berharga di dunia ini adalah suka.â
Ellia berkata dengan sinis, âKamu pikir Keluarga Irwin akan bangkrut, jadi perlu diselamatkan dengan pemikahan antar keluarga? Biar kuberi tahu, sekalipun nggak ada koneksi dari Keluarga Iswari, kami nggak akan mengalami kerugian. Kamu sendiri hanya seorang pemain piano biasa dan aku nggak melihat ada yang istimewa darimu. Siapa yang memberimu keberanian untuk menghina menantuku di hadapanku berkaliâkali?â
Sebelumnya Ellia malas meladeni anak muda seperti Gita, tetapi sekarang Ellia langsung melabraknya.
Gita langsung terlihat sangat sedih dan berkata, âBibi Ellia, apa aku sudah berbuat salah? Selama dua tahun ini, aku sudah merawat Bibi seperti ibu kandung sendiri. Kalau aku berbuat salah, tolong beritahu aku, aku bisa memperbaikinyaâ¦â
âApa aku minta kamu untuk datang dan merawatku? Apa aku lumpuh atau nggak punya tangan maupun kaki? Apa Keluarga Irwin nggak punya pelayan? Atau kamu merasa dirimu bisa melakukan pekerjaan lebih baik daripada pelayan?â
Suara tangis sedih Gita saat itu juga berhenti. Dia menatap Ellia dengan ekspresi tidak percaya.
âBibi Ellia, Bibi sebelumnya nggak berkata seperti ini,â
âJadi aku harus berkata apa? Aku nggak mungkin mengusir mainan yang datang ke rumahku, âkan?â