Bab 771
Antara Dendam dan Penyesalan
Bab 771
Harvey memahami pikirannya dan berkata, âAku tahu.â
âSelena sudah pergi, apa rencana Tuan Harvey selanjutnya?â
Harvey adalah orang yang sangat cerdas, jadi dia langsung mengerti maksud perkataan Lewis ini. Sepertinya kedatangannya untuk mengambil sesuatu itu palsu. Sebenarnya, dia datang untuk mencari
tahu informasi demi Selena.
Mungkin tindakanâtindakan yang dia lakukan terhadap Selena di masa lalu telah meninggalkan gangguan psikologis yang mendalam pada Selena. Selena pasti merasa takut setiap hari.
Harvey berkata, âAwalnya aku mengirim Selena ke sini agar dia bisa memulai kehidupan barunya, tapi tanpa disangka, hari itu nggak akan tiba. Aku akan kembali ke dalam negeri dalam beberapa hari lagi.â
Selena takut padanya, jadi dia akan pergi.
Lewis langsung bertanya, âKapan Tuan Harvey akan pergi?â
Lewis merasa kataâkatanya barusan terlalu mendesak, jadi dia menjelaskan, âBerhubung kita saling kenal, saya ingin mengantar Tuan dan Selena pergi.â
âBesok, Dokter Lewis bisa datang kapan saja.â
Setelah Lewis pergi, Alex bertanya dengan tidak mengerti, âTuan Harvey, nyonya baru saja selesai menjalani kemoterapi kedua. Apa Tuan yakin akan meninggalkannya di waktu seperti ini?â
Harvey mengeluarkan sebatang rokok, bersandar miring di teras, dan berkata dengan wajah serius, âApal kamu benarâbenar berpikir kalau dia datang hanya untuk mengantarku?â
Chandra menjawab, âMungkin nyonya masih mengkhawatirkan Tuan Harvey, jadi dia sengaja menyuruh Lewis datang untuk mencari tahu demi membuat dirinya merasa tenang.â
Alex baru saja menyadari pikiran Harvey. Tuannya ini ingin Selena hidup dengan baik tanpa beban dan
tekanan.
Siang keesokan harinya, Lewis datang tepat waktu. Dia dan Harvey tidak banyak mengobrol. Ditambah lagi Harvey memang dingin, jadi keduanya juga tidak banyak mengobrol.
Hingga waktu penerbangan tiba, Harvey mengajak Alex dan Chandra masuk ke pintu pemeriksaan keamanan. Setelah mereka menghilang dari pandangan Lewis, dia baru merasa lega dan langsung pergi
ke vila.
+15 BONUS
Selena terbaring di tempat tidur tanpa bisa bergerak, sementara Abel dan bibi merawat Selena dengan
penuh perhatian.
âGimana kondisinya hari ini?â
Abel terlihat khawatir. âNggak baik. Tubuhnya sangat lemah, tapi dia tetap makan beberapa kali. Bahkan sebelum selesai makan, dia muntah beberapa kali. Tapi meski begitu, Selena nggak menyerah, dia benar -benar ingin bertahan hidup.â
Mata Lewis terlihat sedih. âDia terlalu ingin hidup.â
âAku pikir Selena akan menyerah untuk hidup setelah dia mengalami tekanan sebanyak itu.â
âDia masih punya harapan untuk bertahan hidup,â kata Lewis sambil tersenyum. âManusia dan rumput liar itu sama, mereka akan bangkit dari keterpurukan selama masih ada harapan. Aku datang untuk
memberitahunya sebuah kabar baik,â
Lewis mendorong pintu. Orang yang terbaring di tempat tidur terlihat sangat lemah. Meski Selena lelah, tetapi rasa sakit di tubuhnya sama sekali tidak membiarkannya tidur.
Saat mendengar suara pintu terbuka, Selena langsung membuka mata dan melihat ke arah Lewis.â
Dokter Lewis, kamu sudah datang.â
Lewis langsung berkata, âCepat berbaring dan jangan pedulikan aku. Aku datang untuk memberi tahu
kabar baik.â
âApa itu kabar tentang Harvey?â
âYa, Harvey sudah pulang. Aku sendiri yang mengonfirmasinya di bandara. Aku melihatnya masuk ke pintu pemeriksaan keamanan, seharusnya dia sudah berada di pesawat sekarang.â
Setelah mendengar kabar ini, Selena merasa awan hitam yang selalu menggelayuti kepalanya lenyap
pada saat ini juga.
Harvey sudah pergi.
Akhirnya dia bebas..
âSelena, ini ponsel baru yang aku belikan untukmu. Kartunya juga diurus oleh orang lain, jadi Harvey
nggak akan bisa melacakmu.â
Selena tersenyum dan mengangguk. âTerima kasih, Dokter Lewis. Apa kamu bisa mencari tahu tentang
seseorang untukku?â
âBisa, katakan saja.â
+15 BONUS
âIsaac, dia sekarang ada di Krelun. Kalau dia sudah keluar, harusnya dia bisa menyembuhkanku.â
âOke, aku akan meminta orangâorang di dalam negeri untuk mencarinya, jadi istirahatlah dengan tenang.