Bab 444
Ruang Untukmu
Bab 444 âHei, Tasya. Kamu sudah datang, Rapatnya akan diadakan di ruang rapat No. 3.â
âOke terimakasih.â Tasya mengangguk sambil tersenyum dan berjalan ke ruangan Frans setelah itu.
Melihat Tasya sudah tiba, Frans mengambil dokumen dan berdiri. âAyo langsung ke ruang rapat,â
Tepat ketika mereka berdua keluar dari ruangan Frans, Elsa dan Helen muncul. Ketika Tasya melihat Helen, tatapannya meredup. Kenapa dia di sini?
âAyah, aku juga ingin menghadiri rapat itu.â Kemudian Elsa melanjutkan dengan marah, âKenapa Ayah memberi tahu dia bukan aku?â
Frans tidak mengharapkan Elsa datang, jadi dia bergumam, âJangan membuat keributan di sini, Elsa.
Bawa temanmu untuk beristirahat di tempat lain!â
âAyah pergilah ke ruang rapat terlebih dahulu. Aku akan ke sana sebentar lagi,â kata Tasya.
Frans hanya bisa menuruti perkataannya karena waktu rapat sudah dekat. âCepatlah kesana,â dia bergegas berjalan ke ruang rapat.
Setelah Frans pergi, Tasya langsung menatap Helen dengan dingin dan bertanya, âKenapa kamu ada di kantor ayahku?â
âElsa yang membawaku ke sini,â jawab Helen dengan alis terangkat.
âItu benar. Aku yang membawanya ke sini! Memangnya sekarang aku tidak bisa membawa temanku ke sini?â tanya Elsa dengan agresif.
Sebagai saudara tiri Elsa, Tasya mencoba memperingatkan Elsa dengan ramah, âSebaiknya jangan bergaul dengan orang seperti dia.â
âApa kamu pikir kamu lebih baik dariku, Tasya? Apa hakmu berbicara seperti itu?â Kataâkata Tasya inembuat Helen marah. Dia berada dalam keadaan menyedihkan seperti ini semuanya karena Tasya Tasya menanggapinya dengan tatapan dingin. âPaling tidak aku tidak sepertimu, seekor anjing yang menggigit pemiliknya. Aku masih punya hati nurani.â
Helen mengerti apa yang dia maksud. Sambil menggerakkan giginya dengan marah, dia menjawab, âKamu tidak berhak mempermalukanku, Tasya. Aku hanya melakukan beberapa hal bodoh.â
âElan cukup murah hati untuk tidak menjebloskanmu ke penjara. Kalau tidak, setelah apa yang kamu lakukan, kamu pasti akan dipenjara setidaknya sclama sepuluh tahun,â kata Tasya dengan sungguhâ
sungguh. Bahkan dia, sebagai orang luar, marah dengan apa yang telah dilakukan Helen, apalagi Elan.
Sementara itu, Elsa yang berdiri di samping mereka tidak mengerti dengan pembicaraan mereka.
Namun, wajalı Helen berubah pucat. âBerhenti berpuraâpura baik, Tasya. Kamu juga tidak adil pada Elsa karena kamu ingin mengambil alih perusahaan ayahmu menjadi milikmu,â
Helen mulai menghasut konflik antara Elsa dan Tasya lalu berniat menyeret Elsa ke medan perang Elsa merasa apa yang dikatakan Helen benar, jadi dia langsung menatap Tasya dan berkata, âBenar.
Kenapa Ayah hanya memberitahumu tentang rapat itu, bukan aku? Kamu yang melarangnya, kan?â
Tasya khawatir tentang kepribadian Elsa yang naif dan mudah tertipu. Dia tahu baik seberapa hebat Helen mengeksploitasi orangâorang seperti itu.
âAku tidak melarangnya.â ucap Tasya dan langsung berjalan ke ruang rapat, bahkan tanpa melirik Helen untuk kedua kalinya.
Setelah menatap Tasya pergi, Elsa menoleh dan menatap Helen. âKenapa dia bilang kamu harus dipenjara?â
âTidak apaâapa.â Helen tidak berniat menjelaskannya kepada Elsa. âAku mengerti kekhawatiranmu sekarang, Elsa. Sepertinya ayahmu memang ingin dia mengambil alih perusahaan.â
âRuang tunggu ada di sana, Helen. Kamu bisa menungguku di sana. Aku akan memeriksa situasi di ruang rapat sekarang.â
âTentu saja.â Helen mengangguk sambil melihat Elsa pergi ke ruang rapat. Dia tidak terburuâburu, jadi dia berkeliling di sekitar perusahaan.
Saat dia berdiri di samping pagar pembatas dan membaca brosur iklan di dinding, tangan seorang pria tibaâtiba menyentuh bahunya. âKenapa kamu belum masuk ke ruang rapat, Tasya?â
Helen terkejut dan langsung berbalik. Romi pun terkejut melihat wanita yang mirip Tasya ini.
Kemudian, Romi menyadari bahwa dia telah salah menegur orang.
âMaaf. Aku kira kamu orang lainâ dia meminta maaf sambil menatap llelen. Wanita ini memang mirip Thsya, meskipun dia tidak seanggun Tasya jika diamati dari dekat.
Di sisi lain, Helen mengenal Romi sebagai manajer keuangan yang disebutkan Elsa, dan dia menganggap pria ini cukup menarik.
Next Chapter