Chapter 24
The Night Pleasure (Watty's 2021)
[Attention: bagi yang tidak suka dengan konten NC, bisa skip chapter ini, terutama untuk yang berusia dibawah +18, supaya lebih bijak dalam membaca, thanks]
Author POV
Tangan Taehyung yang bebas membuka perlahan beberapa kancing kemeja bagian atas Jungkook. Taehyung membukanya hingga menggantung di bahu Jungkook, memperlihatkan dada porselainnya yang sangat mulus tertampang didepannya.
Bagian kerah long coat Taehyung menyapu puncak dada Jungkook. Memberikan gesekan sehingga pada kedua bagian itu mengeras dan semakin mendamba untuk disentuh.
Jungkook menggeliat untuk mengakhiri kontak tersebut, namun kenyataannya dirinya tak bisa bergerak leluasa. Perhatian Taehung hanya terfokus padanya, dan tubuhnya merespon dengan sangat baik.
Oh Tuhan, ujar Jungkook dalam hati. Ini adalah memomen saat dirinya mendorong Taehyung, menuntut agar mereka berbicara terkait pertemuan tak terduga tadi.
Bukan terlena, menikmati sentuhan itu. Ia sama sekali tidak merasa takut meskipun mungkin saja ia bercinta dengan seorang pembunuh. Moment semacam ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Jungkook mengerang dimulut Taehyung, saat mulut masih di lumat oleh Taehyung yang tak memberinya jeda sedaritadi.
Tiba-tiba mulut Taehyung meninggalkan mulutnya, hanya untuk memberi sapuan lidah pada sepanjang lehernya yang jenjang. Jungkook melengkungkan tubuh ke arah Taehyung, mendesak Taehyung untuk berlaku lebih seraca tersirat.
Ini sungguh gila. Taehyung meraih kembali tangan Jungkook untuk dibawa ke arah bahu pria itu.
Mempermudah Taehyung untuk lebih mendekat, meraih pucuk dada menggoda milih pemuda bermata bambi itu denagn mulutnya. Menghisap dan melumat secara bergantian. "Ahnn..Taeh.." desah Jungkook, merasakan nikmat atas mulut yang lincah milik pria itu.
Lalu jemari Taehyung mencubit dan memelintir puncak dada itu bergantian, sesuai irama lumatan mulut dan gigi pria itu pada puncak dada Jungkook.
Jungkook mengerang frustasi, menginginkan lebih, dan disaat yang sama , tersedot oleh sensasi kuat, membuatnya tak yakin apakah ia sanggup menahan intensitas sentuhan Taehyung.
Suara laju mobil yang terdengar memancing Jungkook untuk mengeluarkan teriakan lain yang bisa menggantikan suara kendaraan itu. Ia pun membuka matanya.
"Ki-kita.. tak seharusnya begini.. bagaimana jika ada yang mendengar kita?" Taehyung tak memperdulikan pertanyaan tersebut, masih meneruskan kegiatannya menginvasi tiap jengkal yang bisa disentuh oleh mulutnya.
Taehyung mengerang saat mengangkat tubuh Jungkook, hanya untuk memutat tubuh Jungkook dengan kasar. Tangan Taehyung melingkari pinggangnya, Taehyung mencengkeramnya dengan erat untuk mendudukannya diatas pangkuan pria itu.
Jungkook terkesiap dengan gerakan cepat Taehyung, dan pada kerasnya kejantanan Taehyung yang terasa di pahanya. Dan Jungkook menyadari jika dirinya telah mendorong Taehyung terlalu jauh dari limitnya.
"Begitu sopan." Mulut Taehyung menicumi kulit sensitif di leher dan bahu Jungkook yang telah terekspos, membuatnya bergetar.
"Bahkan sekarang, ada sesuatu yang menahan dirimu, tapi ini-" tangan Taehyung menuyusup ke dalam sela pinggang celana bahannya, tanpa kesulitan menemukan bagian depan celananya yang sudah basah.
"Bagian ini tak pernah berbohong, Jungkook. Bagian ini tak peduli dengan apa yang dipikirkan oleh orang lain."
Setelahnya Taehyung menanggalkan celana bahannya, dan meninggalkan dirinya yang hanya terbalit lingerie hitam, salah satu permintaan terbaru setelah sesi bercinta mereka berdua akibat kehadiran Mingyu di restoran sebelumnya.
Jungkook terkesiap saat Taehyung mulai mendorongnya kedepan, menarik celana itu, dan menyingkap bokong telanjangnya do tengah udara malam.
Jungkook berpeganggan pada pembatas ruang dan lengan kursi mobil tersebut, menjaga keseimbangnya.
Pipi Jungkook merona, menyadari posisinya yang tak biasa untuk dapat seimbang disaat mobil sedang melaju. Bokongnya berada begitu dekat dengan wajah Taehyung, saat
Taehyung menarik naik panggulnya. Tangan Taehyung mencengkeram pinggul itu, jemarinya terentang digundukan kencang bokongnya.
"Kau bisa gemetar dan bersikap layaknya pemuda lugu, tapi selubungmu yang hangat, bagian intimmu yang lainnya tidak bisa berbohong, Sayang."
Taehyung menarik Jungkook kebelakang, kedepan mulut pria itu hanya beberapa detik, merasakannya, bukan untuk menggodanya.
Jungkook menegang, berteriak saat gelomvang api gairah menyebar keseluruh tubuhnya dan membuat dirinya mengeluarkan pre-cum, yang mulai menuruni bagian pangkal paha dalamnya.
Secara mendadak, Taehyung memberikannya rimming dengan cepat. Tak memberinya waktu untuk memproses semua, hanya menghasilkan teriak dan desahan nikmat.
Taehyung membebaskan kejantanannya dengan sebelah tangan, dan bisa Jungkook merasakan bagian kepala kejantanan Taehyung yang bengkak menekan bagian selubungnya yang hangat saat panggulnya diturunkan, dengan posisinya yang kini duduk dipangkuan pria itu.
Tanpa diduga, Taehyung menghujam kedalam dirinya dengan satu gerakan kuat, tak menunggu Jungkook mendesah untuk memohon sentuhan pria itu atau menunggu tubuh Jungkook barang sebentar membiasakan diri setelah penyatuan.
Jungkook merasa dirinya mencair, saat kejantanan Taehyung menghujam dalam dirinya. Merasakan tubuhnya menyatu disekeliling Taehyung, mencengkeram dan menjadi bagian dalam dirinya kembali.
Jungkoik meredam teriakan nikmat dan sakitnya, secara insting mendorong tubuhnya kebelakang agar bisa terbuka secara penuh untuk menerima hujaman Taehyung.
Rasanya seolah Taehyung ingin menghukumnya melalui tubuh pria itu, tapi Jungkook merasa klimaksnya sudah tak tertahan lagi. Jungkook merengek saat Taehyung menarik diri nyaris sepenuhnya, sebelum menghujam masuk kembali.
"Tae.. ah.. ple-please.." Taehyung terus menghujamnya dengaan cepat dan lebih kuat, sementara ia hanya bisa memohon dan pasrah dengan kekuatan hujaman itu.
Jungkook berteriak saat ledakan orgasme membuatnya kehilangan kendali, kuatnya ledakan membuatnya bergetar dan kejang-kejang. Cairan cumnya pun muncrat menghiasi paha pria itu dan penghalang ruang didepannya.
Taehyung terus menghujam, semakin lama semakin cepat, mengejar klimaksnya. Lalu Jungkook merasakan Taehyung menegang, mendengar Taehyung mengerang belakangnya, serta merasakan ledakan hangat Taehyung menyembur kedalam dirinya.
Tubuh Taehyung melingkupi tubuh Jungkook, napas mereka memburu, sampai perlahan mereka mendapatkan kembali pasokan udara dalam paru-paru secara normal.
Dengan hati-hati Taehyung mengangkat tubuh Jungkook. Lalu membantunya kembali ke kursi. Dalam kegelapan dan tanpa suara, Taehyung nemukan tissue memberikannya kepada Jungkook, serta membantu mencari pakaiaan mereka.
Secara insting Jungkook bergeser dan menyeka bagian intimnta dengan tissue tersebut. Membersihkan sisa-sisa bercinta mereka yang kasar dan buas.
Taehyung membantunya memasang satu persatu pakaiannya. Dan setelahnya ia pun membenahi dirinya sendiri.
Jungkook merapikan penampilannya. Ia pun mengangkat tangan untuk memeriksa kondisi rambut dan wajahnya. Merasa ngeri mengingat saat mereka bercinta dimobil tanpa merusak tatanan rambutnya.
Terpikirkan olehnya kembali, jika Taehyung bukanlah seorang penjahat.
Iya kan?
Tidak ada jawaban yang terdengar. Taehyung tidak mengucapkan sepatah kata pun selama bercinta hingga sisa perjalanan pulang ke rumah. Tangan Taehyung hanya diletakkan dengan sopan diatas pangkuan tangannya.
Ketika cahaya lampu jalanan mulai menjauh, ia menangkap tatapan Taehyung, saat pria itu mengamatinya diantara bayangan gelap, seperti seekor singa yang sedang menunggu kearah mana mangsanya akan melarikan diri.
Apakah ini pertanda buruk untuknya?
TBC~
EYYO! Kembali nih dengan chapter favorite kalian, benar? XD bercanda guys~ bagaimana pendapat kalian sejauh ini? Bagaimana nasib keduanya?
BTW Terima kasih sudah vomment di chapter sebelumnya, dan jangan lupa untuk vomment di chapter ini ya, thanks~
Menyayangi kalian seperti anak sendiri..
Eh salah XD
Menyayangi kalian super buanyak deh,
I purple U
Swaggy